Laman

Selasa, 13 Desember 2011

Warna dan kandungan gizi pada buah dan sayuran

Perbedaan warna dari buah-buahan dan sayuran mempengaruhi manfaat dab kandungan yang ada pada buah dan sayur tersebut :

Warna Putih
Warna tahu, warna buah bawang putih, warna keju rendah lemak, warna yogurt, warna susu buah kedelai dan warna susu adalah contoh makanan yang berwarna putih, mengandung banyak flavonoid yang dapat membantu membran sel. Susu rendah lemak juga dapat mambantu daya kerja jantung sedangkan kalsium untuk membangun lemak dan menurunkan berat badan. Sehingga sangat bagus untuk tubuh.

Warna Merah
Warna sayuran dan buah-buahan yang berwarna merah mengandung banyak pigmen yang berguna untuk melawan penyakit dan likopen, zat yang berperan menjaga kesehatan sel dan mampu mengurangi resiko kanker. Seperti: buah tomat, buah strawberry, buah semangka, buah apel, buah cranberry, buah cherry, buah anggur merah, buah bit, dan buah paprika merah. Sedangkan yang mengandung oksidan paling tinggi adalah buah strawberry, buah cranberry, buah cherry, buah anggur merah, buah bit, dan buah paprika merah.

Warna Kuning
Warna kuning pada sayuran dan buah-buahan menandakan kandungan vitamin C yang cukup banyak. Dimana vitamin C diperlukan dalam tubuh untuk melindungi sel tubuh , mengandung potassium yang sangat baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi, mengurangi pembentukan plak di arteri, dan berfungsi sebagai pencahar alami.

Warna Hijau
Buah dan sayur yang berwarna hijau mengandung sulfarophane, isothiocyanate dan indoles. Berfungsi untuk merangsang level pembuat komponen yang dapat memecah unsur kimiawi penyebab kanker. Semakin gelap warna hijau pada sayuran, makin banyak klorofil yang dikandungnya dan semakin besar pula kebutuhan untuk perlindungan antioksidan. Seperti: brokoli, selada, bayam, bok choi, dan teh hijau. Menurut penelitian teh dapat memberi dorongan pada metabolisme tubuh karena teh mengandung polyphenol dan kafein, yang bersatu untuk membuka proses pembakaran lemak pada nilai kontrol yang berbeda.

Warna Orange
Warna ubi jalar, warna jeruk squash, warna wortel, warna blewah labu, warna persik, warna mangga, warna apricot dan warna pepaya adalah sebagian dari contoh buah dan sayur yang berwarna orange. Setiap porsi dari buah & sayur tersebut memberi banyak beta karoten alpha karoten, dimana beta karoten dapat menyehatkan tubuh dan alpha karoten dapat dengan efektif melawan kanker.Sedangkan setengah mangkok dari buah & sayur yang berwarna orange tersebut dapat mencukupi kebutuhan vitamin c dalam tubuh.

Warna Cokelat
Kebiasaan mengonsumsi bahan makanan berwarna coklat, ternyata dapat membantu membuang racun penyebab penyakit dalam tubuh. Seperti: roti, biji-bijian, sereal, granola, dan kacang-kacangan. Biji-bijian mengandung banyak vitamin B yang dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam mengubah kalori menjadi energi.

Warna Biru dan ungu
Contoh sayur dan buah yang berwarna biru ungu adalah buah terong, buah kismis dan buah anggur. Kandungan magnesium pada buah anggur dan buah kismis sangat diperlukan untuk pergerakan feses yang baik. Kulit anggur juga merupakan pencahar (laksatif) yang baik. Mengandung air cukup tinggi, sehingga dapat menambah cairan yang diperlukan tubuh. Sedangkan terung dapat menurunkan kadar kolesterol dan asam empedu di dalam usus dan mengantarnya keluar dari tubuh. Selain itu, buah terong juga mengandung pectin penurun kolesterol dalam jumlah cukup banyak.

sumber : http://www.seputarduniawanita.com

Minggu, 11 Desember 2011

Emotional Eating?? hmmmmm...

Nina sudah mencoba berbagai cara untuk menurunkan berat badannya, tetapi tetap saja berat badan Nina tidak turun, malahan cenderung naik. Nina sudah berdiet, mengurangi porsi di setiap makannya. Selain itu, Nina juga sudah mengikuti olahraga di fitness club. Akan tetapi, saat Nina bertengkar dengan pacarnya, atau saat pekerjaan menumpuk di kantor, Nina mengemil untuk menghilangkan rasa sedih dan stresnya. Tanpa sadar, biasanya Nina dapat menghabiskan 2 potong es krim, sekotak coklat, dan sebungkus snack sambil menonton film, padahal ia baru saja makan malam. Apa yang salah dengan Nina? 

Emotional Eating
Fenomena yang terjadi pada Nina diistilahkan sebagai emotional eating. Emotional eating merupakan respon terhadap emosi yang dilampiaskan dengan cara makan meskipun kondisinya sedang tidak lapar. Dan secara tidak sadar, fenomena ini dapat memicu seseorang mengalami berbagai kelainan makan seperti binge eating atau bulimia nervosa. Binge eating sendiri merupakan keadaan dimana seseorang makan dalam porsi yang berlebihan dan dapat dikatakan tidak normal sementara bulimia nervosa merupakan kelainan yang membuat seseorang makan sangat banyak kemudian dimuntahkan kembali. Dan bagi mereka yang menderita obesitas pada umumnya termasuk kelompok emotional eaters.
Beberapa teori menjelaskan mengenai fenomena ini. Teori psikosomatik menjelaskan bahwa orang yang melakukan emotional eating karena tidak sensitif terhadap rasa lapar atau kenyang yang berasal dari dalam tubuh. Sementara teori eksternalitas menyatakan bahwa orang merespon secara berlebihan terhadap adanya rangsangan yang berhubungan dengan makanan dari sekitarnya tetapi tidak sensitif terhadap sinyal lapar dan kenyang dari dalam tubuhnya. Teori lainnya, restraint theory, menyatakan bahwa rangsangan makanan dari luar dan emosi negatif dapat mengganggu usaha untuk membatasi asupan makanan dan mengontrol berat badan.(wrp)

Anda termasuk Emotional Eater?
Untuk mengetahui apakah Anda termasuk emotional eater atau tidak, coba ikuti tes yang dilakukan oleh WRP science beauty life ini. 
klik 

93% Wanita Benci Tampilan Rambutnya

Apakah Anda sering merasa penampilan kurang maksimal karena  mengalami bad hair day? Anda tidak sendirian. Hasil survei Dove tehadap 1.000 wanita usia 18-65 di AS menemukan, hanya 7 persen dari wanita dalam jajak pendapat menyukai tampilan rambut mereka.
Hasil jajak pendapat sekaligus membuktikan besarnya waktu maupun uang yang dihabiskan untuk membeli perawatan dan kosmetika rambut bukan jaminan untuk membuat wanita percaya diri dengan penampilan rambut. Sejumlah wanita merasa tak nyaman dengan mahkota kepala mereka. Berikut beberapa statistik dari survei, dikutip dari Shine.

 
1. Sebanyak 67 persen wanita mengatakan rambut mereka yang kusut dan sulit diatur kerap memiliki ‘pikiran sendiri’.
2. 20 persen wanita mengatakan mereka melewatkan berhubungan sosial karena mengalami bad hair day.
3. 45 persen merasa perawatan rutin rambut lebih penting daripada sarapan pagi.
4. 39 persen wanita lebih peduli menata rambut daripada merias wajah.
5. 35 persen wanita memilih menghabiskan waktu untuk perawatan rambut daripada tidur lebih lama.
6. 58 persen wanita menggunakan tiga produk rambut sehari untuk menata rambut mereka.
Bagaimana dengan Anda?
(VIVANEWS)